Skizofrenia adalah gangguan kejiwaan dan kondisi medis yang mempengaruhi fungsi otak manusia, mempengaruhi fungsi normal kognitif (cara berpikir), emosional dan tingkah laku. Ia adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi normal. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra).
GEJALA GANGGUAN JIWA (SKIZOFRENIA) :
- Waham, yaitu keyakinan yang berlawanan dengan kenyataan
- Halusinasi yaitu suatu pengalaman indrawi tanpa adanya stimulasi dari lingkungan. Yang paling sering terjadi adalah halusinasi auditori kemudian halusinasi visual.
- Disorganisasi bicara, yaitu pembicaraan yang aneh dimana terjadi inkoherensi dalampercakapan penderita. Bicara juga dapat terganggu karena sesuatu hal yang disebut dengan asosiasi longgar, atau keluar jalur, dalam hal ini penderita dapat lebih berhasil dalam berkomunikasi dengan seorang pendengar namun mengalami kesulitan untuk tetap pada satu topic pembicaraan.
- Disorganisasi perilaku atau perilaku katatonik. Penderita mengalami ktidakmampuan untuk mengatur perilakunya dan menyesuaikannya dengan berbagai standar masyarakat. Penderita juga mengalami kesulitan melakukan tugas sehari-hari dalam hidup.
- Simtom-simtom negatif, yaitu berbagai defisit perilaku seperti :
a. apatis
yaitu kondisi kurangnya energi dan ketiadaan minat atau ketidakmampuan
untuk tekun melakukan apa yang biasanya merupakan aktifitas rutin.
b. Alogia
yaitu kondisi dimana penderita mengalami miskin percakapan, jumlah
total percakapan sangat jauh berkurang. Dalam miskin isi percakapan,
jumlah percakapan memadai, namun hanya mengandung sedikit informasi dan
cenderung membingungkan serta diulang-ulang.
c. Anhedonia
yaitu ketidakmampuan untuk merasakan kesenangan, tercermin dalam
kurangnya minat dalam berbagai aktifitas rekreasional, gagal untuk
mengembangkan hubungan dekat dengan orang lain, dan kurangnya minat
dalam hubungan seks.
d. Afek datar, penderita hampir tidak ada stimulus yang dapat memunculkan respon emosional.
e. Asosialitas,
penderita mengalami ketidakmampuan parah dalam hubungan sosial.
Penderita hanya memiliki sedikit teman, keterampilan sosial yang rendah,
dan sangat kurang berminat untuk berkumpul bersama orang lain.
1. Skizofrenia tipe paranoid, ditandai dengan waham kejar(rasa menjadi korban ataudimata-matai),
atau waham kebesaran, halusinasi, dan kadang-kadang keagamaan yang
berlebihan (fokus waham agama), atau perilaku agresif dan bermusuhan.
2. Skizofrenia
tipe tidak terorganisasi, ditandai dengan afek datar atau afek yang
tidak sesuai secara nyata, inkoherensi, asosiasi longgar, dan
disorganisasi perilku yang ekstrem
3. Skizofrenia
tipe katatonik, ditandai dengan gangguan psikomotor yang nyata, baik
dalam bentuk tanpa gerakan atau aktifitas motorik yang berlebihan,
negativisme yang ekstrem,
mutisme, gerakan volunter yang aneh, atau eksopraksia. Imobilitas
motorik dapat terlihat berupa katalepsi (frexibilitas cerea) atau
stupor. Aktivitas motorik yang berlebihan terlihat tanpa tujuan dan
tidak dipengaruhi oleh stimulus eksternal. Skizofrenia katatonik,dapat dibagi menjadi:
a. Katatonik
stupor atau mutisme; pasien tidak berespon terhadap lingkungan atau
orang. Walaupun penampilan klinisnya demikian, pasien sering menyadari
hal-hal yang sedang berlangsung di sekitarnya.
b. Katatonik negativisme : pasien melawan semua perintah-perintah atau usaha-usaha fisik untuk menggerakkan dirinya.
c. Katatonik rigiditas : pasien secara fisik sangat kaku
d. Katatonik postur : pasien mempertahankan posisi yang tidak biasa atau aneh.
e. Katatonik kegembiraan: pasien sangat aktif dan gembira. Mungkin dapat mengancam jiwanya karena kelelahan
4. Skizofrenia
tipe tidak dapat dibedakan, ditandai dengan gejala-gejala skizofrenia
campuran (atau tipe lain) disertai gangguan afek dan perilaku
5. Skizofrenia
tipe residual, ditandai dengan setidaknya satu episode skizofrenia
sebelumnya, tapi saat ini tidak psikotik, menarik diri dari masyarakat,
afek datar serta asosiasi longgar.
PENYEBAB GANGGUAN JIWA (SKIZOFRENIA) :
Pengaruh Neurobiologis. Ada beberapa teori tentang pengaruh neurogiologis yang menyebabkan Skizorenia. Salah satunya adalah ketidakseimbangan pada dopamin yaitu salah satu sel kimia dalam otak. Pada pasien penderita, ditemukan penurunan kadar transtiretin atau pre-albumin yang merupakan pengusung hormon tiroksin, yang menyebabkan permasalahan pada zalir serebrospinal.
Skizofrenia bisa mengenai siapa saja. Data American Psychiatric Association (APA) tahun 1995 menyebutkan 1% populasi penduduk dunia menderita skizofrenia. 75% penderita skizofrenia mulai mengidapnya pada usia 16-25 tahun. Usia remaja dan dewasa muda memang berisiko tinggi karena tahap kehidupan ini penuh stres. Kondisi penderita sering terlambat disadari keluarga dan lingkungannya karena dianggap sebagai bagian dari tahap penyesuaian diri.
Pengenalan dan intervensi dini berupa psikososial sangat penting karena semakin lama ia tidak diobati, kemungkinan kambuh semakin sering dan resistensi terhadap upaya terapi semakin kuat. Seseorang yang mengalami gejala skizofrenia sebaiknya segera dibawa ke psikolog.
PEMULIHAN PENDERITA GANGGUAN JIWA (SKIZOFRENIA) :
Penderita gangguan jwa (skizofrenia) dapat disembuhkan dan dipulihkan melalui terapi psikologi dan dipadu dengan terapi akupunktur. Terapi psikologi akan dibimbing oleh pakar psikologi (psikolog) berupa psikoterapi, hipnoterapi, terapi pernafasan, terapi konsentrasi, terapi penenangan sedangkan terapi akupunktur dapat berfungsi untuk menurunkan gejala depresi dengan memperbaiki titik-titik depresi yang ada di dalam tubuh penderita.
Kini, penderita gangguan jiwa (skizofrenia) mempunyai kesempatan pemulihan dengan mengikuti terapi holistik, yaitu pelayanan yang bersifat alamiah (sembuh secara alami dalam tubuh), Terapi holistik merupakan terapi alternatif yang dapat diterapkan kepada penderita untuk kesembuhan secara total dan bukan hanya sementara, karena terapi holistik merupakan terapi yang bersifat alam, seperti hipnoterapi, akupunktur, pembukaan pikiran, motivasi hidup, fisioterapi, terapi pernafasan sampai kepada ramuan obat tradisional. Tanpa memiliki efek samping dan aman.
Penderita gangguan jiwa (skizofrenia) memiliki harapan kesembuhan yang cukup tinggi dengan mengikuti terapi holistik. Accurate Health Center Medan melayani penderita gangguan jiwa dengan pelayanan holistik. Terapi akupunktur dan hipnoterapi. Terapi-terapi lain juga akan diberikan guna menunjang proses penyembuhan, seperti refleksi kaki, fisioterapi, ramuan obat tradisional, pijat pengobatan, dsb.
Pengobatan "Accurate" Health Center merupakan pengobatan yang aman, alami dan tanpa efek samping. Rahasia Terjamin.
Hubungi "Accurate" Health Center untuk penangananya.
"Accurate" Health Center Medan
Jl. Tilak No. 76 (Simpang Demak)
Telp. (061) 7322480
Medan
Website : Http://www.accuratehealth.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar